Pepatah latin “Non Scholae sed Vitae Discimus” diucapkan oleh seorang filsuf bernama Lucius Seneca, dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti: kita belajar bukan sekedar untuk sekolah (atau mengejar ijazah), melainkan untuk hidup. Kalimat itulah yang selalu menghantarkan Priscylia Maria Sandehang pada refleksi mendalam tentang makna dan tujuan perjalanan pendidikannya. “Pendidikan tidak hanya berakhir di bangku universitas tetapi bermuara pada kehidupan yang berkualitas dan bagaimana memaknai pengetahuan dan keterampilan yang dianugerahkan kepada saya”. Ujar Alumni Lasallian Nurse ini.
Priscylia Maria Sandehang, alumni Program Pendidikan Ners Universitas Katolik De La Salle Manado yang kini menjadi Perawat Peneliti sukses di Kancah Internasional. Sejak ia mulai berkuliah di Unika De La Salle Manado pada tahun 2009 di Program Studi Ilmu Keperawatan, Priscylia adalah mahasiswa yang sangat berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang sangat aktif, kritis dan bersemangat dalam setiap perkuliahan dan seringkali mendapatkan nilai tertinggi dalam perkuliahan, begitu juga dalam kegiatan non akademik, ia terkenal sangat aktif dalam organisasi mahasiswa Badan Perwakilan Mahasiswa dan Young Lasallian Corps (YLC), karena keaktifannya ini ia mendapatkan Beasiswa Van Deventer Mass Stichting (VDMS) selama menerima beasiswa VDMS, ia sempat mengikuti program Enterpreneurs muda yang dilaksanakan VDMS di Makassar, Sulawesi Selatan dan dengan bekal Business plan yang ia susun dengan kreativitas yang tinggi, ia pun berhasil menerima penghargaan Enterpreneurs Start a Business (e-SAB) dalam program tersebut. Dengan prestasi yang begitu gemilang dalam bidang akademik dan non akademik, Priscylia juga sangat dikenal memiliki kepribadian yang periang, suka menolong dan sangat suka berteman dengan siapa saja baik teman seangkatannya, yunior dan seniornya. Seorang pribadi yang selalu tersenyum dan membawa sukacita dimana pun ia berada.
Pada tahun 2013 berkat prestasinya yang gemilang dalam perkuliahan, Priscylia berhasil menjadi Lulusan terbaik Program Studi Ilmu Keperawatan. Kegigihannya dalam belajar membawanya untuk melanjutkan studi pada tahun 2015 di Universitas Indonesia pada Program Magister Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan setelah lulus ia memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Pelita Harapan Jakarta (2017-2019). Sebagai dosen yang gemar meneliti, Priscylia pun menoreh prestasi di tingkat Nasional sebagai “Top 30 Finalist Peneliti Lembaga Peneliti Indonesia.
Kecintaannya pada bidang ilmu keperawatan memotivasinya untuk melanjutkan studi Doctoral di Birmingham University, UK dan dengan kerja keras dan semangatnya dalam studi membuat ia berhasil meraih penghargaan 1st Class Honour, School of Nursing and Midwifery, Nursing PhD pada kelulusannya. Tidak berhenti disitu, ia pun melanjutkan studinya dalam program Postgraduate yang didanai oleh National Institute of Healthcare (NIHR) UK (2022-2023).
Pada tahun 2022, panggilan untuk menjadi seorang Perawat pun tak terelakkan dan Priscylia memutuskan untuk menjadi seorang perawat dalam Layanan Kesehatan Nasional Inggris (National Health Service (NHS), UK) yang adalah salah satu sistem perawatan kesehatan paling canggih di Dunia yang menawarkan layanan kesehatan dengan dukungan terbaik, aman, dan modern. Sebagai perawat ia pun menjadi Covid vaccinator and Clinical Supervisor di Hampshire and isle of Wight (HIOW) NHS Profesional, dan minatnya pada penelitian di dunia keperawatan membawanya menjadi Research Nurse di University Hospital Southampton NHS Foundation Trusts. Berkat kerja kerasnya dalam layanan dan penelitian keperawatan ia mendapatkan pada tahun 2024 ia mendapatkan penghargaan STEP CHANGE by National Institute of Healthcare (NIHR) UK dan kini ia resmi menjadi Specialist Research Nurse di Portsmouth University Hospital NHS Trust.
Sebagai seorang Lasallian Nurse, spiritualitas Lasallian selalu menghidupi langkahnya. “Belajar bukanlah untuk pencarian ijazah semata, maka menjadi pembelajar Lasallian adalah individu yang berkomunitas (cultura) dan bersolidaritas untuk membangun budaya kehidupan yang harmonis dan penuh kasih. Seorang Lasallian memasuki kehidupan akademisnya sebagai pembelajar sejati untuk kemudian menjadi pelayan bagi sesamanya. Hendaklah kita bangga menekuni profesi keperawatan karena dalam diri seorang Lasallian telah ditanamkan jiwa pelayan yang penuh rendah hati dan solider terutama kepada sesama kita yang paling membutuhkan” Ujar Priscylia, sebagai pesan bagi para Lasallian Nurse agar tetap semangat belajar untuk melayani sesama. Animo LaSalle!.
Ester Lita Maratade, alumni Program Studi Fisioterapi Universitas Katolik De La Salle Manado, kini menjadi salah satu Fisioterapis sukses di Tingkat Nasional, sejak tahun 2019 dia sudah berkiprah sebagai Fisioterapis yang andal dalam bidang olahraga yang memang adalah kekhususan dari Program Studi Fisioterapi Universitas Katolik De La Salle Manado. Ester mempunyai pengalaman mumpuni sebagai Fisioterapis antara lain sebagai Official team Physiotherapist PERSIPU FC (2019), Garuda Revolution (2020), Timnas Sepak Bola Indonesia (2020-2022), AFC Women Indonesia (2022), Timnas Badminton Asia Championship Ningbo-China (2024), Team Ad Hoc PBSI Olimpiade Paris (2024).
Ester lulus di Universitas Katolik De La Salle Manado pada tahun 2019, dan memulai perjalanan karirnya sebagai Fisioterapisnya sebagai official Fisioterapis dalam tim olahraga Nasional. Selain sebagai Fisioterapis yang memberikan pelayanan bagi Atlet Nasional Indonesia, Fisioterapis yang fasih berbahasa Indonesia dan Inggris ini juga melakukan pelayanan home visit bagi para selebritis dan tokoh-tokoh terkenal di Indonesia.
Berkat kegigihan dan pelayanan kesehatannnya yang berkualitas sebagai Fisioterapis kini dia sudah menjadi Fisioterapis Profesional yang sering diundang sebagai instruktur dan pembicara dalam seminar Fisioterapis, dan saat ini pada usia mudanya (26 tahun) dia sudah menjabat sebagai Direktur Utama Klinik Bebas Cedera Jakarta. Luar Biasa!. "Saya sangat berterima kasih kepada Universitas Katolik De La Salle Manado atas ilmu dan Lasallian Spirituality yang saya dapatkan selama kuliah. Semua itu sangat membantu saya dalam berjuang dalam karir dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi Sesama," ujar Ester yang saat ini sedang melanjutkan studi Magisternya di Universitas STRADA, Kediri.
Sebagai bentuk rasa terima kasih, Ester juga aktif terlibat dalam kegiatan alumni dan pernah diundang sebagai Keynote Speaker dalam kegiatan sharing alumni Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado.Keberhasilan Ester Lita Maratade menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa Fisioterapis dan alumni Universitas Katolik De La Salle Manado pada umumnya.
Klinik Bebas Cedera Jakarta yang dipimpin Ester saat ini kini terus berkembang dan melayani para atlet, selebritas, tokoh-tokoh terkenal di Indonesia, dan juga masyarakat pada umumnya. Ester pun terus berinovasi, dengan fokus pada pengembangan pelayanan Fisioterapis yang berkualitas dengan mengutamakan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan pasien. Animo LaSalle!.